Anggota Exco PSSI, Muhammad mengaku antusias saat membuka gelaran EPA Liga 1 2024 di Stadion Mini Surakarta, Nusukan, Solo. Dirinya berharap proses pembinaan melalui EPA Liga 1 ini dapat memberikan jam terbang bagi para pemain muda ke depannya.
“EPA itu salah satu program pembinaan dari PSSI. Setiap klub minimal menjalani 20 pertandingan, itu di luar pertandingan babak 8 besar. Banyak peraturan yang diubah termasuk menit bermainnya. Ini dilakukan untuk memberikan menit bermain bagi para pemain. Jumlah pergantian pemain pun ditambah, setiap pertandingan bisa mengganti 8 pemain,” ungkap Muhammad, Sabtu 28 September 2024.
Selain itu, diberlakukan juga sistem pemain Yoyo dan pemain Joker di dalam regulasi EPA Liga 1 2024/2024. Pemain Yoyo dan Joker ini akan membuat 5-6 pemain pemain bisa bermain di kelompok umurnya di bawahnya, seperti misalnya pemain dari tim senior bermain di tim U20 atau pemain U20 bermain di U18.
Muhammad menegaskan, sistem ini dibuat untuk memberikan pengalaman dan peningkatan kualitas individu pemain. Misal terdapat pemain yang kurang mendapatkan kesempatan bermain atau pun baru sembuh dari cedera, mereka bisa bermain dengan intensitas permainan yang lebih rendah terlebih dahulu di level bawahnya sebelum bermain di level dan intensitas yang lebih tinggi.
“Pemain Yoyo dan Joker ini fungsinya apa, yaitu untuk meningkatkan kualitas pemain itu sendiri. Mental dan pengalaman juga bisa improve. Kami berharap EPA Liga 1 bukan cuma supporting untuk Timnas saja tetapi juga supporting untuk klubnya itu sendiri. Jadi klub-klub liga Liga 1 khususnya harus sadar terhadap pembinaan usia muda,” tambahnya.
Kedepan Muhammad berharap bergulirnya EPA 1 Liga 2024 dapat berjalan sesuai harapan sehingga klub dan Timnas Indonesia bisa menuai hasilnya. Seperti halnya Rizky Ridho dan Marselino Ferdinan yang juga merupakan pemain jebolan EPA edisi sebelumnya.
“Untuk harapannya, semoga berjalan lancar. Semoga dari EPA ini bisa melahirkan pemain-pemain profesional dan bisa membela Timnas. Jadi ada hasilnya dari pembinaan lewat EPA itu sendiri,” tuturnya mengakhiri percakapan.
KOMENTAR