Terkait sanksi yang diterima Persipro 1954, Asosiasi Kota (Askot) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Probolinggo mengaku, bisa menerima meskipun disertai kekecewaan. Sisi lain, para pemain Persipro 1954 yang sore ini tiba di Stadion Bayuangga, Kota Probolinggo menyatakan, permintaan maafnya kepada masyarakat.
Hal itu diungkapkan Ketua Askot PSSI Probolinggo, Eko Purwanto kepada wartawan usai menyambut kedatangan para pemain Persipro 1954 di stadion. “Kami bisa menerima sanksi dari Asprov PSSI Jatim,” katanya, Sabtu sore, 20 Januari 2024.
Eko yang juga anggota DPRD Kota Probolinggo itu mengaku, tidak akan mengajukan banding terkait sanksi yang diterimanya. Ia hanya ingin berkomunikasi dengan Asprov PSSI Jatim terkait sanksi denda kepada Persipro 1954 agar diperingan.
“Selanjutnya kami masih belum menentukan langkah selanjutnya terkait tim Persipro 1954. Apakah tim akan dibubarkan atau ada opsi lain. Intinya kami masih syok atas sanksi tersebut. Keputusan tersebut masih akan kami musyawarahkan lagi,” kata anggota Komisi III DPRD itu.
Sementara itu kapten Persipro 1954, Deki Rolias Sandra menyatakan, permintaan maaf kepada masyarakat Kota Probolinggo, khususnya supporter. Sebab, para pemain Persipro 1954 tidak bisa memberikan yang terbaik hingga berujung sanksi.
Seperti diketahui, sanksi berat dijatuhkan kepada ofisial Persipro 1954 dan dua pemainnya. Sanksi pertama, tim Persipro 1954 didiskualifikasi sehingga tidak bisa melanjutkan pertandingan di 16 besar Liga 3 Jatim. Managemen Persipro 1954 juga dikenai sanksi berupa denda Rp30 juta, yang harus dibayarkan melalui rekening Asprov PSSI Jatim.
Selain itu, dua pemain Persipro 1954 yakni, Murdani dan Deki Rolias Sandra didenda masing-masing Rp18.750.000 dan dilarang bermain di seluruh kompetisi yang diadakan PSSI selama enam bulan.
Dalam persidangan Komdis Asprov PSSI Jatim menyatakan, pemain dan ofisial Persipro 1954 melakukan berbagai pelanggaran. Mulai, memprovokasi penonton, mengintimidasi perangkat pertandingan, memukul perangkat pertandingan dan terakhir pemukulan oleh ofisial Persipro 1954 terhadap Manajer Persedikab.
KOMENTAR