PSSIJATIM – Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI PSSI Jatim sedang melakukan pendataan terhadap pemain usia muda untuk kebutuhan timnas Indonesia U-16 dan U-19.
“Pendataan pemain ini sesuai surat dari PSSI kepada seluruh Asprov se-Indonesia. Agar kami menyiapkan calon pemain untuk timnas U-16 dan U-19 yang saat ini kosong, selain itu jadi untuk persiapan piala dunia U-20 dan piala Asia berikutnya itu kan kosong,” ujar Sekretaris Asprov PSSI Jatim, Amir Burhannudin, Minggu (7/3).
Pendataan pemain ini sudah dimulai sejak Februari dan masing-masing klub anggota PSSI Jatim, Askot/Askab, dan SSB terafiliasi sudah melakukan seleksi terhadap pemain mereka. Nantinya hanya lima calon pemain yang terpilih dan namanya akan dikirimkan ke PSSI.
Timnas U-19 adalah pemain kelahiran 2003, 2004, dan 2005. Sementara itu, timnas U-16 kelahiran 2006 dan 2007.
Dan ini disambut sangat antusias oleh Askab/Askot yang sudah melakukan seleksi, seperti Askot dan Askab Blitar, Askab Jember, dan Askab Tuban.
“Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Jember, dan Tuban melaporkan sudah melakukan proses seleksi, mungkin Askab dan Askot lainnya juga sudah melakukan seleksi tapi belum melaporkan ke kami,” jelas Amir.
Amir menambahkan, Asprov PSSI Jatim akan berusaha mencari pemain secara profesional. Karena ia akan memantau langsung jalannya tahapan penyeleksian ini. Ia tak ingin kecolongan dengan menyalurkan pemain tidak berkualitas.
“Ini adalah wibawa Asprov yang ingin kami jaga, jangan hanya mengirim nama-nama saja, padahal tidak berkualitas,” tegasnya. Salah satu indikator penilaian selain kualitas permainan adalah postur tubuh pemain, PSSI meminta pemain yang memiliki postur tubuh yang tinggi.
Selanjutnya lima pemain dari masing-masing Askab/Askot, klub anggota PSSI Jatim, dan SSB terafiliasi ini akan dikirim Asprov Jatim ke PSSI Pusat.
Mereka nantinya akan diseleksi sendiri oleh tim pelatih dari PSSI pusat. Selanjutnya PSSI pusat nanti akan menjadwalkan Tim Pelatih Timnas keliling dengan berbekal data tersebut.
“Tim pelatih dari pusat inilah yang akan melakukan seleksi, dan kami hanya menyiapkan tempat dan tentunya juga mengatur proses seleksi dengan protokol kesehatan yang ketat,” pungkas Amir.(*)
KOMENTAR