PSSI JATIM – Setelah melalui perjalanan panjang, gol salto legenda timnas Indonesia, Widodo Cahyono Putro, resmi dinobatkan sebagai juara Bracket Challenge Piala Asia versi AFC.
Gol salto yang dilesatkan Widodo Cahyono Putro dinobatkan sebagai gol terbaik Piala Asia sepanjang sejarah.
Hal tersebut dipastikan melalui voting yang dilakukan di laman resmi AFC, konfederasi sepak bola Asia.
Gol yag dibukukan ke gawang Kuwait pada Piala Asia 1996 itu memenangi babak final kontra gol pemain Lebanon, Abbas Chahrour.
Chahrour yang mencetak gol jarak jauh indah ke gawang Irak pada Piala Asia 2000 tumbang cukup telak dari gol Widodo.
Pelatih Persita Tangerang itu mendapatkan total 72 persen vote di laman AFC, sedangkan Chahrour hanya 28 persen.
Sebelumnya, Widodo mampu membuat comeback dramatis ketika menghadapi legenda Vietnam, Le Chong Vinh, di babak semifinal.
Pada babak tersebut Widodo mendapat 56 persen suara atau sekitar 2,5 juta lebih pemilih.
Gol yang dibukukan Widodo memang terbilang spesial dan cukup unik dari sisi proses terjadinya.
Menyambut umpan crossing Ronny Wabia dari sisi kanan, tanpa pikir panjang Widodo langsung berbalik badan dan melakukan salto untuk menggapai bola.
Gol salto yang terjadi pada menit ke-20 tersebut gagal diantisipasi oleh kiper Kuwait, Khaled Al Fadhli.
Widodo Cahyono Putro pun mengucapkan rasa terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang sudah mendukungnya.
“Tentu saya ucapkan rasa terima kasih atas dukungan vote.”
“Ini bicara bukan tentang saya tetapi siapa kita dan ini luar biasa dukungannya untuk sepak bola Indonesia,” kata Widodo Cahyono Putro.
Perjalanan Widodo Cahyono Putro untuk menjadi juara AFC Bracket Challenge 2020 tidak mudah.
Terlebih di babak semifinal, ia harus kejar-kejaran votting bersama dengan Le Cong Vinh dari Vietnam.
Berkat dukungan dan vote dari masyarakat Indonesia, Widodo Cahyono Putro berhasil menang.
Mantan pelatih Bali United itu sudah menilai saat babak semifinal merupakan sebuah vote yang menegangkan.
“Yang paling berat itu ya saat melawan Vietnam dan India. Terbukti Vietnam sangat berat karena kita tahu persaingan sepak bola di Asia Tenggara juga berat. Kalau tidak Vietnam ya Malaysia.”
“Apalagi Vietnam akhir-akhir ini juara jadi masyarakat di sana sangat antusias untuk sepak bola,” ucap Widodo Cahyono Putro.
Mantan striker Petrokimia Putra itu yakin pesepakbola muda Indonesia bisa berjaya di masa depan.
“Pemain muda harus melihat bahwa ada seorang pesepakbola Indonesia yang pernah membuat gol spektakuler.”
“Kalian juga bisa membuat gol itu kalau fokus di sepak bola. Saya berharap kalau sudah menyatakan sebagai atlet sepak bola ya kalian harus fokus ke sana,” ucap pelatih berusia 50 tahun tersebut.(*)
KOMENTAR