PSSIJATIM – Proses seleksi tahap pertama untuk pembentukan tim futsal Jawa Timur (Jatim) telah rampung.
Antusiasme peserta seleksi sungguh luar biasa. Sebanyak 154 pemain terbaik dari seluruh Jatim hadir untuk unjuk gigi di depan tim penyeleksi.
Seleksi tim futsal Jatim dilaksanakan selama dua hari, 14-15 September 2019. Ajang ini digeber di dua lokasi. Untuk tim atau daerah yang dikelompokkan di Zona 1, seleksi dilangsungkan di Baskhara Futsal Arena, Surabaya. Sementara seleksi di Zona 2 dilakukankan di Zona SM Futsal, Malang.
Jumlah peserta seleksi di Zona 1 mencapai 81 orang. Mereka datang dari dari Surabaya Raya, dan Pulau Madura. Ditambah dengan Tuban, Madiun, Ngawi, dan Bojonegoro. Sementara jumlah peserta seleksi di Zona 2 mencapai 73 pemain. Mereka berasal dari Malang Raya, Blitar Raya, Kediri Raya, Jember Raya, ditambah Pacitan dan Bojonegoro.
Kepala tim seleksi, Eko M. Purbo mengatakan, dari total 154 pemain yang mengikuti seleksi di Surabaya dan Malang, kurang dari separuhnya akan memasuki babak berikutnya. “Mereka yang lolos akan memasuki seleksi tahap kedua,” ucap Eko ketika ditemui di Malang, Minggu (15/9) siang.
Karena waktu yang sangat pendek, Eko beserta tim penyeleksi harus berkejaran dengan waktu untuk mendapatkan tim yang solid, dan berkualitas. “Kami harus membentuk tim dengan pemain seideal mungkin. Ini menjadi tantangan tersendir untuk kami,” imbuh pria asal Sidoarjo itu.
Sementara itu, manajer tim futsal Jatim, Haris Tofly mengatakan, persiapan Jatim dalam menyambut kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 memang sangat mepet. Apalagi pra-PON futsal dikabarkan bakal dilaksanakan November 2019.
“Jadi waktunya memang sangat mepet. Oleh sebab itu, kami berupaya keras untuk membentuk tim yang kuat, dan kompetitif. Saya juga memohon doa, dan restu dari masyarakat Jawa Timur agar tim futsal Jatim lolos ke PON Papua,” terangnya.
Terpisah, Ketua Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Jatim, Dimas Bagus Agung Kurniawan menegaskan, pemain yang terpilih menjadi bagian dari tim fusal Jatim, harus menjunjung nama dan harga diri daerah.
“Ciri khas Jawa Timurnya tidak boleh hilang. Siapa pun pemain yang terpilih harus menjaga amanah ini,” tegas Dimas Bagus.(*)
KOMENTAR