PSSIJATIM – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Timur menggelar acara “Uji Publik Penyusunan Standarisasi Sekolah Sepak Bola di Jawa Timur 2018” di Hotel Batiqa, Jl. Darmokali, Surabaya, Selasa (11/12/2018).
Di mana, dalam kegiatan ini Dispora Jatim menggandeng Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Timur.
Kepala Dispora Jatim, Supratomo, menjelaskan jika standarisasi ini langkah penting untuk menguatkan pondasi sepak bola yang dilakukan oleh SSB. Dengan tiga indikator penting yakni pembibitan, pengorganisasian, dan manajerial.
“Kita ingin meningkatkan mutu sekolah sepak bola di Jawa Timur yang jumlahnya itu ribuan ribuan, tapi baru tercatat 1000 lebih lah. Tapi, saya kira yang tidak tercatat mungkin lebih banyak. Kemudian, banyak orang tua yang mengandalkan sekolah sepakbola untuk meniti jalur anak-anaknya menjadi pemain sepak bola,” kata Supratomo.
Ia menjelaskan jika salah satu alasan adanya standarisasi ini karena, masih banyaknya masyarakat gelisah karena begitu sulitnya Indonesia mencari 11 pemain yang bisa mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Padahal, jumlah penduduk Indonesia menjadi yang terbanyak keempat di dunia dengan jumlah berkisar 240 juta penduduk.
Ia mencontohkan ada gap pembinaan yang dilakukan di Indonesia dengan di Eropa. Di Eropa, kata Pratomo, sebuah SSB tidak hanya mengajarkan tentang teknik dan fisik saja. Pada bibit muda juga dibekali dengan pendidikan kesehatan, melatih otak, dan banyak hal lainnya.
Sementara itu Executive Committe bidang pembinaan usia muda Asprov PSSI Jatim, Muhammad Farid menjelaskan jika agenda ini penting agar SSB dapat menjalankan pembinaan yang berkualitas.
“Nanti dibuatkan persyaratan terkait SSB. Nanti akan dilakukan verifikasi, di mana materi misalnya manajemen, usia, termasuk pelatih, dan teknik kurikulum yang kita lakukan saat verifikasi. Sehingga penerapan dilapangan standarisasinya bisa diterapkan,” jelasnya.
Dengan adanya standarisasi ini, ia berharap dari ribuan yang ada setidaknya 400 SSB sudah tersantandarisasi. Dan, sisanya akan dilakukan bertahap.
Sementara itu, Sekretaris Asprov PSSI Jatim, Amir Burhanuddin menambahkan, jika standarisasi ini salah satu sarana untuk memverifikasi SSB untuk dapat masukd dalam bagian PSSI. Sebab, selama ini SSB terbagi dalam beberapa induk.
“PSSI melalui statuta mengubah agar PSSI dapat mengatur SSB. Sehingga, PSSI merumuskan standarnya gimana.
Karena PSSI belum punya itu, dilemparlah program ini ke Jawa Timur. Kemudian akan dilakukan verifikasi dan kita sahkan SSB agar terafiliasi dengan PSSI,” imbuhnya.
Ia pun berharap SSB juga dapat terintegrasi dengan kompetisi internal yang digelar Asprov PSSI Jatim, untuk memberi jam terbang kepada bibit-bibit pesepak bola baru. (*)
KOMENTAR