PSSI JATIM-Setelah hampir seminggu lebih menjalani latihan terpusat (TC) di Kediri, Pelatih kepala tim Pra-PON Jatim, Rudy Keeltjes, mengakui timnya mengalami peningkatan performa signifikan. Hal itu ia sampaikan di sela-sela tes fisik kedua, Senin (28/5/2018) di KONI Jatim.
Peningkatan performa tak hanya meliputi fisiknya saja, tapi juga cara main. Dari evaluasi yang dilakukan Rudy setelah beberapa kali uji coba di Kediri, pola permainan tim Pra-PON Jatim lebih bagus dibanding sebelumnya.
Saat uji coba sebelum TC, mantan pemain Timnas era 80-an ini menilai penampilan anak buahnya masih jauh dari yang ia harapkan, namun kini mereka mampu menjalankan instruksi Rudy dengan lebih baik. Bila sebelumnya mereka lebih banyak memainkan bola panjang dan direct ke depan, saat uji coba di Kediri para pemain tim Pra-PON sudah memainkan bola-bola pendek dari kaki ke kaki.
“Cara main seperti inilah yang saya inginkan. Perkembangannya sangat pesat selama Ramadan ini. Karakternya sudah mulai terbangun, begitu juga kemampuan mereka mengaplikasikan instruksi saya selama latihan,” tutur pelatih berpostur jangkung tersebut.
Sementara untuk tes fisik kali ini, Rudy mengharapkan hasilnya lebih bagus dibanding tes fisik pertama yang digelar 7 Mei lalu di tempat yang sama.
Untuk tes fisik kedua ini berbeda dengan sebelumnya, jika tes fisik sebelumnya bertujuan untuk mengukur Vo2MAx para pemain, pada kesempatan kali ini mereka mendapatkan menu latihan beban dan agility (kelincahan).
Tes fisik ini bertujuan untuk melatih sekaligus melihat kekuatan otot kaki serta tangan pemain. Dari sini pula Rudy akan mengukur tipikal serta mental pemain. “Saya ingin melihat apakah mereka mudah menyerah atau tidak. Karena saya ingin memiliki pemain yang mau berusaha keras untuk mengerahkan seluruh kemampuannya sampai pada batas kemampuan terbaiknya,” terang Rudy.
Rudy juga mengingatkan anak buahnya agar menjaga dan meningkatkan performa mereka. Sebab ia terus menjalankan sistem promosi degradasi. Pemain yang dianggap tidak berkembang dan tidak punya etos maupun effort kerja bagus, dipastikan akan tergdegradasi dan digantikan pemain lain.
“Saya ingin ada persaingan sehat sekaligus memberikan kesempatan pemain lain untuk masuk dalam skuat ini jika memang layak. Saya tidak membutuhkan pemain yang hanya mempunyai skill bagus tapi bermental buruk. Untungnya, sejauh ini saya belum melihat ada pemain saya yang seperti itu,” ujar Rudy.
Rudy pun berharap, apa suasana kondusif serta performa bagus yang dimiliki timnya terganggu oleh hal-hal nonteknis yang muncul dari dalam maupun dari luar. “Saya menjaga dan meminimalkan gangguan dari luar. Semoga tidak ada gangguan dari dalam, karena dinamika di sebuah tim sepak bola itu sangat kompleks,” tutur eks bintang NIAC Mitra era 80-an ini.(PSSI JATIM)
KOMENTAR