Kabar gembira datang dari persiapan gelaran Piala AFF U-16 yang akan digelar di Jawa Timur. Ini setelah sejumlah pengurus Asprov PSSI Jatim bertemu dengan Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Surabaya Ir. Hidayat Syah di kompleks Kantor Walikota Surabaya, Jumat pagi (4/5/2018).
Pada pertemuan tersebut, Hidayat menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Surabaya mendukung penuh pelaksanaan gelaran Piala AFF di Surabaya. “Kami siap mendukung pelaksanaan pertandingan Piala AFF U-16 di Surabaya,” ujar Hidayat kepada perwakilan Asprov PSSI Jatim.
Ia menyatakan, sebagai wujud nyata dukungan Pemkot Surabaya terhadap gelaran tersebut, pemerintah akan mengondisikan pengamanan serta semua perangkat kota, seperti Satpol PP dan Petugas dari Dinas Perhubungan selama gelaran ini berlangsung.
Tak hanya itu, Pemkot Surabaya juga akan menyambut kedatangan 11 tim kontestan dengan mengadakan malam welcome party di Balai Kota Surabaya di hari pertama mereka tiba di Surabaya.
“Beliau bilang kalau akan berkoordinasi dengan kepolisian dan semua pemangku kepentingan di Surabaya. Karena, dipilihnya Surabaya sebagai salah satu venue pertandingan Piala AFF U-16 merupakan sebuah kehormatan bagi Pemkot Surabaya dan Asprov PSSI Jatim,” ujar Hasdiansyah, salah perwakilan pengurus Asprov yang bertemu dengan Hidayat.
Hanya saja, meski mendukung penuh gelaran tersebut, Pemkot tetap tak mengizinkan pemakaian Stadion Gelora 10 November, Surabaya sebagai salah satu venue Piala AFF U-16. Rencana Asprov PSSI Jatim untuk menggunakan stadion legendaris ini pun dialihkan ke Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya oleh Pemkot.
Alasannya, stadion yang pernah menjadi saksi bisu kejayaan Persebaya ini sudah tidak representatif. Sebab, meski sudah direnovasi, banyak bagian dari bangunan stadion tersebut yang sudah berumur dan dikhawatirkan membahayakan penonton.
Selain itu, sistem penerangan stadion ini juga tidak memadai karena lampu stadion redup, tidak memenuhi standar untuk menggelar pertandingan sesuai yang disyaratkan AFF maupun PSSI. “Lampu stadion sudah lama tidak dinyalakan. Koneksinya juga harus dicari lagi. Belum juga sewa genset yang harganya cukup mahal,” jelas Ahmad Jaya, perwakilan Asprov PSSI Jatim lainnya.(PSSI JATIM)
KOMENTAR