PSSI.JATIM – Sakeramania –julukan suporter Persekabpas- bisa dibilang suporter yang cukup loyal. Sempat bermain di level tertinggi kompetisi di Indonesia, Sakeramania tetap mendukung The Lassak yang saat ini berlaga di kompetisi amatir, Liga 3 Kapal Api PSSI Jatim. Sakeramania selalu mengoranyekan Stadion R Soedrasono, Pogar, Bangil saat tampil di kandang.
Tiap tampil di kandang sendiri, panitia pelaksana (panpel) pun selalu meraup pemasukan dari tiketing. Paling minim, lebih dari separo kuota kursi di stadion (kurang lebih 12 ribu penonton), selalu terbeli.
Sakeramania musim ini pun juga jauh lebih dewasa. Sebab, selama 3 laga home, sementara ini tak pernah berulah. Dari catatan panitia pelaksana (panpel) pertandingan, tiga laga home sudah menghasilkan sekitar Rp 141 juta.
Rinciannya, Rp 43 juta saat laga antara Persekabpas melawan PSIL Lumajang; Rp 40 juta ketika laga Persekabpas melawan Jember United; dan Rp 53 juta saat Persekabpas meladeni Kresna FC.
Menariknya, semua pemasukan dari tiket itu, selalu dibacakan saat half time pertandingan. “Itu, hanya untuk bentuk transparansi dari panpel. Supaya ada trust yang tercipta dari penonton,” beber Sofri Doni, ketua Panpel Persekabpas.
Lelaki yang juga anggota DPRD Kabupaten Pasuruan itu mengatakan, trust tersebut sangat penting. Apalagi, Sakeramania adalah penonton yang setia. Bahkan, Sofri Doni sendiri yang membacakan pemasukan dari tiketing penonton.
Pemasukan dari tiketing itu, kata Sofri Doni, tak melulu untuk pembiayaan kru dari panpel. Sebab, dana juga ditujukan untuk pengamanan (Polri-TNI-Satpol PP) serta seluruh intansi terkait. Bahkan, dari biaya tiketing itu, juga digunakan untuk membenahi fasilitas di stadion yang rusak, seperti pagar.
Panpel pun merasa bersemangat karena mendapat dukungan dari banyak pihak. Seperti beberapa waktu lalu, saat panpel menghadap Sekda Kabupaten Pasuruan Agus Sutiadji. Dengan pengelolaan yang profesional, penonton juga dikenal masyarakat luas. Nama klub pun ikut terangkat. Baik itu dari pencapaian Persekabpas sendiri dan tertibnya penonton.
Kini, masih ada sisa laga home yang harus dilalui Persekabpas. Belum lagi agenda Piala Indonesia, yang rencananya juga diikuti tim kebanggaan masyarakat Kabupaten Pasuruan tersebut.
Panpel pun berharap, agar Sakeramania tetap tertib. Tak berbuat ulah, seperti menyalakan flare ketika pertandingan digelar. Dan yang terpenting, Sakeramania masuk dan menonton dengan membayar tiket resmi. Ini semua demi kembalinya Persekabpas yang menuju tim professional. (RadarBromo/pssi)
KOMENTAR