KEPANJEN – Tak kenal menyerah. Itulah kata yang pantas diberikan pada penggawa Persekap Kota Pasuruan kala melawat ke kandang Persekam Metro FC, Sabtu (13/5). Tertinggal 3 gol, anak asuh Asyari Cahyani itu mampu menyamakan kedudukan hingga pertandingan usai.
Ali Khumaidi, Mariono, dan Imam Syafii menjadi pahlawan dalam laga yang digelar di Stadion Kanjuruhan tersebut. Ketiganya masing-masing mencetak gol di menit 70, 85, dan 87. Sebelumnya, Persekap ketinggalan 3 gol dari tuan rumah, melalui Yogi Prayogo (8), dan sepasang gol dari Setyo Adhi Prastowo (40 dan 49).
Usai laga, Asyari Cahyani yang dihubungi koran ini melalui ponselnya, mengaku puas dengan hasil imbang tersebut. Pasalnya, sejak awal laga, tuan rumah mengurung pertahanan tamu yang digalang trio Ahmad Jakfar, Cahyo Kurnianto, dan Imam Yulianto.
Menurut Asyari, anak asuhnya itu sudah mampu menerapkan instruksinya dengan baik. Hanya saja, gol cepat tuan rumah melalui Yogi Prayogo, sempat membuat anak asuhnya down. Bahkan, Persekap harus tertinggal 2 gol saat tuan rumah memperlebar jarak melalui gol Setyo.
Melihat timnya kalah serangan, di babak kedua Asyari mengubah skema permainan. Dari 3-5-2 menjadi 3-4-3. Pemain tengah Ivan Ramadhan Abdilla ditarik dan digantikan Bagus Cahyono. Namun, belum sempat permainan berkembang, Persekap malah kebobolan lagi lewat gol kedua Setyo.
Asyari menilai, lini belakangnya menjadi kelemahan yang dieksploitasi lawan. Karena itu, Asyari juga mengganti pemain di lini pertahanan. “Lini belakang yang sebelumnya diisi Cahyo, digantikan Firman,” katanya.
Keputusaan pergantian pemain itu membuahkan hasil. Pada menit ke 70, sang kapten Ali Khumaidi berhasil menceploskan bola setelah menerima umpan silang dari Firman. Gol itu menurut Asyari yang menjadi titik balik semangat Persekap. Sepanjang 25 menit terakhir, anak asuhnya ganti mendominasi permainan.
Hasilnya, 5 menit terakhir menjadi jawaban atas perjuangan Persekap. Adalah Imam Syafi’i dan Mariono yang mencetak gol di menit 85 dan 87. Keduanya memanfaatkan celah lini belakang tim berjuluk Macan Kumbang, sebelum menaklukkan penjaga gawang Karyawan Yudik Raharjo. Skor 3-3 bertahan hingga wasit Tomi Manggopa dari Minahasa meniup peluit akhir.
Asyari mengatakan, hasil satu poin itu menjadi pelipur lara dari hasil minor yang didapat kala bertandang ke Badung pekan sebelumnya. “Setidaknya bisa menjadi motivasi anak-anak dalam laga selanjutnya. Yang terpenting dalam pertandingan sore ini, emosi anak-anak lebih stabil. Itu yang selalu saya pesankan,” katanya.
Sementara itu, pelatih tuan rumah, Siswantoro, mengaku kecewa dengan hasil pertandingan tersebut. Sebab, keunggulan 3 gol tak bisa dipertahankan hingga akhir laga. “Saya merasa kecewa dengan hasil ini dan tidak percaya. Anak-anak tidak bermain dengan bagus hingga menit akhir,” katanya dalam konferensi pers.
Ia mengatakan, kelemahan anak asuhnya karena tak konsentrasi. “Tim ini memang masih lemah di konsentrasi. Akan ada evaluasi untuk menyiapkan kembali tim selama liburan,” terangnya. Selain itu, koordinasi antar lini menurutnya juga lemah. “Selama liburan, akan kami lakukan latihan dan pemantapan kembali,” imbuhnya. (tom/haf/JPG/rf)
KOMENTAR