Surabaya – Partisipasi sejumlah klub yang pernah berkiprah di divisi teratas membuat Liga 3 Zona Jatim bakal kompetitif. Ada yang juga serius meregenerasi manajemen serta menjalin kerja sama dengan televisi dan radio lokal.
ADA eks semifinalis divisi teratas. Ada pula mantan jawara Piala Indonesia. Juga tim-tim yang pernah lama malang melintang di kasta tertinggi persepakbolaan nasional.
Posisinya memang berada di bagian terbawah piramida sepak bola nasional. Tetapi, Liga 3 zona Jawa Timur musim ini benar-benar menjanjikan persaingan yang bakal sangat seru. Total 41 klub yang bersaing memperebutkan tiket ke Liga 3 zona nasional yang kuotanya belum ditentukan.
’’Target kami apa lagi kalau bukan promosi ke Liga 2,” kata Abdullah Umar, ketua umum Persibo Bojonegoro.
Juara Piala Indonesia 2012 itu tidak asal sesumbar. Untuk mewujudkan ambisi promosi, mereka mendatangkan pelatih berlisensi A nasional I Putu Gede. Selain itu, Persibo merekrut sejumlah pemain berpengalaman. Salah seorang di antara mereka, Khabib Syukron.
Gelandang yang juga bisa bermain sebagai bek itu terakhir membela PSBLI Blitar. Dia juga pernah lama berkostum Gresik United. ’’Kami kombinasikan tenaga berpengalaman dengan pemain muda potensial asli Bojonegoro. Yaharapannya bisa menjadi tim yang solid,’’ katanya.
Keseriusan seperti itu tidak hanya ditunjukkan Persibo. Tetapi, juga nama-nama besar lain yang pernah mencicipi atmosfer divisi teratas.
Persema Malang, misalnya, mengontrak pelatih asal Swedia Stefan Hansson yang pernah menangani Mitra Kukar dan Persela Lamongan. Dia bakal didampingi Yusuf Ekodono dan Yohannes Geohera sebagai asisten.
Perombakan besar juga dilakukan di jajaran pemain. Darah-darah muda potensial yang berasal dari berbagai klub internal asli Malang dan kota-kota lain di Jawa Timur direkrut. Tujuannya, membangun Persema menjadi tim yang kuat pada masa depan.
’’Stefan tahu sendiri kualitasnya. Kami berharap, dia bisa bawa tim ini ke trekyang benar,’’ ucap Media OfficerPersema Alfaviega Septian Pravangasta.
Selain itu, Persema mulai melakukan re-branding secara total. Dikenal sebagai klub yang punya sejarah panjang, jajaran manajemen ingin menampilkan Persema lebih fresh musim ini. Karena itu, anak-anak muda juga direkrut untuk mengisi posisi penting di jajaran manajemen.
Persema juga sudah siap secara materi. Salah satu buktinya, adanya sponsor yang ikut membantu biaya operasional. Vega –sapaan akrab Alfaviega Septian Pravangasta– menuturkan, saat ini sudah ada salah satu perusahaan transportasi online yang merapat dan siap mendukung Persema dari segi finansial.
’’Ini bukti bahwa Persema masih memiliki kans di mata sponsor. Suporternya loyal dan memiliki sejarah panjang,’’ katanya.
Deltras yang pernah lama berkiprah di divisi teratas, Persekapbas yang menjadi semifinalis Divisi Utama (kini Liga 1) 2006, dan mantan penghuni kasta tertinggi lainnya, Persedikab Kabupaten Kediri, juga tidak kalah serius mempersiapkan tim. Deltras, contohnya. Ketika regulasi pemain belum ditentukan, Deltras sudah berani menyiapkan tim.
’’Kami siapkan sejak akhir 2016 (Desember) supaya bisa mendapat pemain yang benar-benar berkualitas,’’ ujar Agustina Kris Purwanto, sekretaris tim Deltras.
Bahkan, untuk mengantisipasi segala kemungkinan regulasi, Deltras telah melakukan seleksi pemain U-21 dan U-23 sejak Februari. Selain itu, sejak jauh hari, manajemen juga mengadakan berbagai kerja sama untuk terus mengembangkan tim.
Agus menuturkan bahwa Deltras telah melakukan kerja sama dengan stasiun televisi dan radio lokal. ’’Tujuannya, perkembangan Deltras bisa diketahui masyarakat. Selain itu, mungkin nanti televisi bisa menyiarkan pertandingan lama Deltras,’’ ujarnya.
Kerja sama juga dilakukan dengan salah satu provider komunikasi untuk menjadikan lagu-lagu Deltamania sebagai ringtone.
Selain itu, Deltras memiliki apparel resmi walaupun masih produk lokal. ’’Kami ingin memberikan kebanggaan kepada masyarakat Sidoarjo. Walaupun tim Liga 3, kami masih bisa eksis,’’ ujar pria yang dahulu merupakan Deltamania tersebut.
Sedangkan Persekabpas memanfaatkan memori kejayaan pada 2006 sebagai pijakan meraih prestasi. Apalagi, skuad musim ini dihuni alumni skuad Kabupaten Pasuruan di Porprov Banyuwangi 2015 yang menduduki peringkat ketiga.
’’Ada 12 pemain Porpov Banyuwangi. Kalau solid, saya optimistis bisa (promosi),’’ ujarnya.
Tidak berarti persaingan hanya milik tim-tim eks divisi teratas itu. Puluhan tim yang lain juga potensial menghadirkan kejutan. Apalagi, ada pembatasan usia. Di antara 30 pemain yang boleh didaftarkan, hanya lima yang usianya 23–30 tahun. Yang lain harus di bawah 23 tahun.
Jadi, perbedaan kekuatan antarkontestan diperkirakan tidak akan mencolok.Tim-tim baru, misalnya PS Kota Pahlawan, bisa menyulitkan klub mana saja. Sebab, mereka berisi para pemain yang disaring dari Kompetisi Kapal Api Persebaya yang dikenal kompetitif. Sidoarjo, salah satu kantong talenta sepak bola di Jawa Timur, juga punya tiga tim lain di luar Deltras: Mitra Bola Utama, Sinar Harapan, dan PUTA Jombang.
Jangan lupakan juga kota-kota lain di Jawa Timur yang punya tradisi pembinaan sepak bola kuat, misalnya Lamongan dan Gresik. Jadi, persaingan memang bakal benar-benar ramai! (rid/rpd/nic/c4/ttg)
KOMENTAR