Surabaya – Ahmad Riyadh menjadi nakhoda baru Asprov PSSI Jatim. Hal ini setelah ia terpilih secara dramatis dalam Kongres Asprov PSSI Jatim yang berlangsung pada Sabtu (26/3/2017) di Hotel Garden Palace, Surabaya. Pria yang pernah menjabat Ketua Komisi Disiplin PSSI era La Nyalla Mahmud Mattalitti itu menyisihkan pesaingnya, Hidayat.
Dalam penghitungan yang dilakukan seusai pemungutan suara, keduanya kejar-mengejar. Namun, Riyadh akhirnya keluar sebagai pemenang setelah mengumpulkan 54 dari 102 total suara.
Perolehan suara Riyadh terpaut tujuh suara lebih banyak dari pria yang juga tercatat sebagai anggota Komite Eksekutif PSSI yang mengoleksi 47 suara. Sementara satu suara dinyatakan tidak sah oleh Komite Pemilihan.
Sebelum kongres digelar, sebetulnya ada empat kandidat yang maju sebagai calon ketua. Namun, beberapa saat menjelang pemungutan suara, dua calon masing-masing Asyari dan calon petahana Bambang Pramukantoro, menyatakan mundur. Alhasil, perebutan suara hanya terjadi antara Riyadh dengan Hidayat.
Selain memilih ketua, pada kesempatan sama juga dilakukan pemilihan wakil ketua dengan kandidat Asyari, Sirajuddin, serta Wardy Azhari Siagian. Namun, Asyari dan Sirajuddin menyatakan mundur sesaat sebelum pemungutan suara dilakukan sehingga hanya satu nama yang bertahan dan otomatis disepakati menjadi wakil ketua umum.
Wakil Ketua Umum PSSI, Djoko Driyono, yang hadir dalam acara itu menyampaikan pesan kepada ketua terpilih. Joko Driyono berharap ketua terpilih tidak hanya mampu meningkatkan persepakbolaan Jatim, tetapi juga Indonesia.
“Yakinkan pada kami semua dan berkomitmen meningkatkan sepak bola Indonesia. Terlebih kongres ini bukan hanya untuk Jatim, tapi untuk nasional,” kata Joko.
Di kesempatan sama, Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf, berpesan kepada ketua terpilih untuk mengembalikan kejayaan sepak bola Jatim yang sempat tercoreng karena tidak lolos putaran final PON XIX/2016 Jawa Barat.
“Sejarah yang kelam untuk Jatim di PON tahun lalu karena tidak lolos. PON XX/2020 di Papua nanti, tidak ada alasan untuk tak tampil sebagai kontestan di putaran final, sekaligus mengembalikan tradisi emas cabor sepak bola karena juara umum sekali pun, tidak lengkap tanpa gelar di cabor sepak bola,” kata Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf.
Bukan hanya itu, Gus Ipul juga meminta Asprov PSSI Jatim untuk fokus membina klub-klub amatir serta menggelar kejuaraan berkesinambungan sebagai upaya mencari bibit-bibit potensial pesepak bola di Jatim supaya nantinya mampu memberikan kontribusi bagi sepak bola nasional.(bola.com)
KOMENTAR